Gerakan Buruh Indonesia sepakat mendirikan partai politik. Selama ini, buruh merasa hanya dijadikan objek kepentingan para penguasa.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nena Wea menegaskan kaum buruh seharusnya menjadi kekuatan penentu dari setiap kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Gerakan ini akan membuat sejarah baru. Kami akan membangun rumah politik baru, kami akan mendeklarasikannya dalam peringatan hari buruh Internasional," kata Andi, Kamis (23/4/2015).
Partai politik buruh akan dideklarasikan dalam peringatan Hari Buruh se-dunia pada 1 Mei (mayday).
Komite Persiapan-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KP-KPBI) Ilham Syah menyampaikan peringatan hari buruh tahun ini tidak sekadar diisi unjuk rasa soal masalah buruh. Namun, harus mampu meningkatkan kesadaran politik kaum buruh.
"Sudah cukup kaum buruh dan rakyat jelata terus dibodohi oleh elite politik yang berkuasa saat ini," tutur Ilham.
Ilham mengatakan GBI akan melakukan gerakan terbuka, bersatu dalam satu tuntuntan. Pemerintah, menurut Ilham, tidak bisa diharapkan bisa mensejahterakan buruh.
"17 tahun peringatan mayday, kami tidak bisa berharap banyak terhadap pemerintah. Tidak ada cara lain merubah bangsa ini selain gerakan buruh membuat partai politik sendiri," tegasnya.
Ilham menerangkan serikat buruh mempunyai keterbatasan, karena tidak bisa mengusung perwakilan di DPR. Jika ada perwakilan duduk di DPR, maka buruh bisa menyampaikan aspirasi secara langsung.
"Di depan Istana, kami akan membacakan sikap politik. 1 Mei ini akan jadi ajang mendeklarasikan sikap politik untuk membangun partai politik sendiri," terang Ilham.
(TRK )
sumber:::http://m.metrotvnews.com
No comments:
Post a Comment